Judul : Noda Tak Kasatmata
Pengarang : Agnes Jessica
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2008
Cetakan : Pertama 2008
Halaman : 192 halaman
Novel Noda Tak Kasatmata adalah
salah satu novel fiksi karya Agnes Jessica. Novel ini mengangkat kisah tentang penyelidikan
seorang mahasiswi IKIP Jakarta akan peristiwa pembantaian anggota PKI tahun
1965. Sarah—itulah nama mahasiswi IKIP yang dengan keyakinan ingin menulis
skripsinya mengenai seluk beluk pembantaian anggota PKI tahun 1965. Untuk itu,
ia mendatangi Desa Karya yang terletak di daerah Jombang. Daerah itu akan ia
jadikan sebagai tempat penelitiannya selama seminggu sekaligus atas rekomendasi
dari dosen pembimbingnya—Bu Asih.
Selama seminggu di Jombang, sahabat
Bu Asih yang bernama Pak Suprapto memberikan tempat menginap untuk Sarah.
Ditambah lagi Pak Suprapto memiliki anak gadis bernama Lastri yang tentunya
bisa membantu Sarah dalam penelitian. Sarah dengan senang hati menerima
kebaikan Pak Suprapto dan keluarganya. Karena dengan begitu ia bisa lebih mudah
melakukan penelitian. Namun, apa yang dipikirkannya tidak sesuai dengan
kenyataan. Ketika di Jakarta ia membayangkan akan mudah mengorek informasi dari
masyarakat setempat. Tetapi setiap Sarah menanyakan tentang pembantaian PKI,
masyarakat bungkam. Hal itu seolah menandakan bahwa peristiwa yang telah
terjadi belasan tahun hanya masa suram yang tak perlu diungkit.
Penelitiannya tetap berlanjut,
walaupun hanya sedikit informasi yang ia dapat. Sasaran utama atas
penelitiaannya adalah Surya—laki-laki berwatak keras yang ternyata adalah anak dari
korban pembantaian peristiwa tersebut. Masa lalu yang suram membuatnya tidak
bersikap baik pada Sarah. Surya yang berstatus sebagai tamatan D3 matematika
terpaksa menjadi petani dan penjual bawang di pasar. Hal ini disebabkan karena
ia bekas anak PKI. Masa suram dan dampak terhadap kehidupannya kini menjadikan
ia tidak terbuka dengan orang-orang asing.
Namun, pertemuan- pertemuan yang
tidak diduga dengan Sarah membuatnya mulai melunak. Ia mulai bersikap lebih
baik kepada Sarah, bahkan membantu Sarah mendapatkan informasi dari Pakdenya.
Hingga suatu malam, terjadilah sesuatu yang tidak pernah terpikir antara Surya
dan Sarah. Suatu hal yang membuat Lastri yang ternyata calon istri Surya begitu
marah pada Sarah.
Novel yang berhasil ditulis oleh
Agnes Jessica ini benar-benar memberikan pelajaran kepada kita tentang sejarah
Indonesia. Bukan hanya sekedar sejarah, namun dampak dari sejarah yang
ditimbulkan. Dari novel ini sangat jelas digambarkan betapa menderitanya
masyarakat-masyarakat tak bersalah akibat partai komunis tersebut. Sejarah yang
terkadang hanya dijadikan kamuflase atas pergolakan politik negara membuat
rakyat buta akan kebenaran yang sesungguhnya. Agnes Jessica yang tidak
diragukan bagaimana terampilnya ia menulis, benar-benar sukses menceritakan
sejarah yang mayoritas dari kita masih awam akan peristiwa itu.
Walaupun novel ini digolongkan
sebagai novel dewasa, tetapi novel ini tidak menampilkan hal-hal yang dianggap
orang tentang ‘dewasa’ itu sendiri. Novel ini dikatagorikan sebagai novel
dewasa, mungkin karena kajiannya yang lebih berat dibanding novel-novel remaja
lainnya. Novel ini seolah mengungkap sejarah dan asumsi yang selama ini dimakan
mentah-mentah oleh masyarakat. Bagaimanapun cerita sejarahnya, setidaknya
masyarakat bisa menilai apa yang sebenarnya terjadi dengan negara Indonesia
sesungguhnya. Pro atau Kontra, tidak ada masalah karena itulah paham yang
dianut masing-masing individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar