Labels

Jumat, 28 Juni 2013

Motto Hidup, Seberapa Pentingkah?


            Secara harfiah motto hidup berasal dari dua kata yaitu, motto dan hidup. Motto berasal dari bahasa inggris berarti sebuah frasa, atau sebuah semboyan, pedoman yang menggambarkan tentang motivasi, dan tujuan (Karodalnet). Menurut Kamus Standar Bahasa Indonesia, motto diartikan sebagai kata yang digunakan untuk semboyan, pedoman, atau prinsip. Sedangkan hidup menurut Kamus Standar Bahasa Indonesia diartikan bergerak, bernyawa, serta melakukan kegiatan sebagaimana mestinya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motto hidup adalah serangkaian kalimat, atau semboyan yang dijadikan dasar pedoman untuk setiap individu dalam menjalankan kehidupannya.
            Setiap individu pasti memiliki prinsip hidup, supaya setiap langkah yang dijalani tetap pada hakikatnya. Banyak orang memiliki motto hidup yang secara gamblang seolah hanya deretan kalimat, tetapi pada kenyataannya mampu mempengaruhi hidup si pemegang motto hidup. Contohnya alumni angkatan 2012 SMA Negeri 5 Padang bernama Puja Triandini. Mahasiswi jurusan Agri Bisnis UNAND ini, memiliki motto hidup “Nggak ada yang saklek di dunia ini”. Ia mengatakan bahwa, saklek dapat diartikan keukeh atau abadi. Motto hidup yang didapatnya karena terinspirasi dari film 5cm ini, memberikan dampak positif bagi kehidupannya kini.  Ia mengatakan bahwa motto hidup menjadikannya selalu berpikir positif. “Misalnya kakak benci banget sama si A, trus karena kakak make motto itu, kadar kebencian kakak jadi berkurang. Kenapa bisa? Yaa, karena itu nggak ada yang selamanya kita benci, atau keukeh buat kita bernci. Gitu juga sebaliknya. Nggak boleh cintanya saklek sama orang. Kalaupun mau yang saklek, yaa sama Allah aja. Karena yaa nggak semua yang kita yakini baik, atau buruk itu sebenarnya baik, atau buruk untuk kita.” jelasnya dengan detail ketika ditanyai melalui Whatsapp.

                  Begitu juga sosok Ivanny Leoni dengan motto hidupnya. Gadis yang dulu menjabat sebagai Bendahara Umum PMR 11/12 ini, begitu teguh terhadap motto hidupnya bahwa “Jujur adalah segalanya” Kejujuran merupakan kunci dari segalanya. Seperti kata pepatah yang begitu terkenal Sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya. Ia mengatakan bahwa jujur adalah jalan menuju kesuksesan, memiliki banyak teman, dan tentunya disayang Tuhan. “Akan sedikit letih menyembunyikan sebentuk kebohongan, tetapi mungkin akan lebih baik jika jujur mengubah segalanya. Dan bertanya pada hati ternyata tak ada hati yang mampu untuk tetap berdusta. Jika hanya kejujuran itu akan mengubah dunia, maka lakukan itu.” ujarnya disela-sela waktu ketika menceritakan motto hidupnya melalui direct messages twitter.

                   Jika seorang alumni Puja Triandini berbicara tentang sebuah keabadian, maka lain halnya dengan Hady Putranto. Laki-laki berkacamata yang pada Farewell Party Smanli’13 bertindak sebagai pembaca acara ini, juga memiliki motto hidup yang begitu menarik. “Power doesn’t hit hard but straight to the point”. Itulah motto hidupnya yang jika kita artikan dalam bahasa ibu berarti, “Kekuatan itu tidaklah harus kuat, tetapi haruslah tepat pada sasaran (dalam hidup ini apa yang kita lakukan harus sesuai dengan target)”. Sebagaimana  yang diucapkan Hady, bahwa dalam hidup setiap individu harus memiliki target, agar jelas kemana, dan apa yang akan dilakukan. Dalam sebuah buku ternama juga menyebutkan  bahwa,Orang yang tidak mengetahui tujuan, maka jalannya akan menjadi lebih panjang, yang hanya akan membuat kendaraannya dan dirinya kecapekan,tanpa mendapatkan hasil (La Tahzan, Bermegah-megahan telah melalaikanmu : 508)”.


                    Setelah alumni Puja Triandini berbicara tentang keabadian, alumni Ivanny Leoni berbicara tentang Kejujuran, Hady Putranto berbicara tentang target, dan sekarang saatnya alumni Alandika berbicara tentang dirinya sendiri. Seperti dalam motto hidupnya “Be your self”. Walaupun motto hidup ini terdengar klise atau sebuah ucapan, namun pengaruh yang diberikan begitu luar biasa. Kenapa? Karena menjadi diri sendiri, adalah langkah menggali potensi yang diberikan oleh Sang Pencipta. Banyak orang merasa lebih ‘bangga’ jika mampu menjadi seperti seseorang. Padahal, menjadi diri sendiri itu lebih baik. Menjadi diri sendiri sama dengan  menghargai diri, mensyukuri Tuhan, dan mencintai kehidupan yang diberikanNya. Seperti yang disampaikan Dr.’Aidh al-Qarni dalam bukunya La Tahzan, bahwa Larut dalam kepribadian orang lain hakikatnya adalah bunuh diri. Memakai baju kepribadian orang lain adalah sebuah pembunuhan yang direncanakan”.
 
                      If you never try, you never know. Satu lagi motto hidup yang dipegang oleh alumni Alandika. Tidak heran jika banyak orang takut untuk mencoba hal-hal yang baru, dengan alasan risiko. Padahal sesungguhnya hidup memang dituntut untuk memiliki risiko. Tanpa sebuah terjal, tanpa sebuah batu atau kerikil kecil yang diumpakan dengan risiko, sebenarnya manusia itu mati. Sama halnya yang dikatakan sastrawan terkenal Wiliam Shakespeare  dalam kata bijaknya “Penakut mati berkali-kali sebelum kematian mereka, tetapi seorang yang gagah hanya pernah merasakan kematian satu kali”. Pencintraan ‘penakut’ oleh Shakespeare sama dengan orang yang takut untuk mencoba sesuatu. Lalu, begitulah hidup yang seharusnya dijalani. Berani mengambil satu keputusan dan pilihan, walaupun risiko jelas terbuka lebar. Jangan salah mengartikan risiko, karena sesungguhnya risiko itulah yang mengajarkan setiap manusia untuk mengerti apa arti hidup. Jika tidak mencoba, bagaimana akan tahu rasanya??           
Jadi, seberapa pentingkah Motto Hidup mempengaruhi hidup kalian?

“Jadilah hidup selalu selangkah lebih maju, jadilah yang terbaik untuk segalanya”Krisnanto






Sumber :
Tim Ganeca Sains Bandung. 2001. Kamus Standar Bahasa Indonesia. Penabur Ilmu : Bandung

Klik di sini untuk mengetahui profil narasumber ^_*

 

Tidak ada komentar:

 

Translate

Cari Blog Ini

We Wish

Jika Kalian mengunjungi blog ini,tolong tinggalkan komentar unruk mengetahui seberapa menariknya blog ini makasih ^^